Program Pendidikan Kesetaraan

Chemistry-Our Life Our Future

Chemistry-Our Life Our Future

Tuesday, March 27, 2018


                                                              Struktur Atom


1.2.1 Model Lintasan Atom Bohr
Didasari oleh model atom Rutheford dan Teori Kuantum Planck, Niehls Bohr menyusun teori dan menetapkan postulat (asumsi)




Model Atom Nitrogen Bohr memperlihatkan struktur atom dan lintasan atom
Sumber: Encylopedia Britania,Inc

Dua Postulat Bohr :
1)   Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner yang disebut orbit/kulit.
    Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak memancarkan atau menyerap energi sehingga energi elektron konstan. Hal ini berarti elektron yang berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke inti.
2)   Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika elektron berpindah-pindah kulit disebut foton.

Bohr menyatakan:
1)      Elektron dalam atom mempunyai tingkat energi tertentu atau electron bergerak mngelilingi inti dalam lintasan tertentu.
2)      Pada lintasannya elektron tidak menyerap atau memancarkan energi.
3)      Elektron dapat pindah dari satu tingkat ke tingkat energi yang lain. Jika elektron pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi elektron tersebut dikatakan dalam keadaan tereksitasi.


Energi yang diserap atau dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan persamaan:

                                    ΔE = hv

Keterangan:

ΔE = perbedaan tingkat energi
h = tetapan Planck = 6,62 × 10–34 J/s
v = frekuensi radiasi

4)      Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum atom.





Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain.

Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu diingat, yaitu:

a)      Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
b)      Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit adalah:


dengan n = nomor kulit

Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.

c)      Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.



No comments:

Post a Comment